dc.description |
Potensi industri sapi potong di Jawa Timur masih memungkinkan untuk dikembangkan ditinjau dari besarnya
populasi ternak sapi potong (3.3 juta ekor) dan peluang peningkatan produktifitas sapi lokal. Peran dan kontribusi sektor
ini juga sangat besar dalam penyerapan tenaga kerja (1.5 juta peternak). Namun masih terdapat masalah yang dihadapi.
Yang apabila disimpulkan bermula dari belum kuatnya rantai komoditas industri sapi potong, kurangnya akses
informasi (pasar, teknologi, permintaan dan penawaran), dan peternak belum mampu mengalokasikan sumberdaya yang
ada secara tepat dan efisien. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi core business dari rantai
komoditas industri sapi potong, (2) mengidentifikasi peran dan fungsi dari masing-masing aktor dan (3) menganalisis
karakter sosial ekonomi dari aktor pada rantai komoditas industri sapi potong. Ruang lingkup penelitian ini adalah
Propinsi Jawa Timur dengan ruang lingkup kajian semua aktor yang terlibat sejak sektor hulu sampai dengan hilir yaitu
penyedia input/bakalan, peternak penggemukan, pedagang dan prosesor. Adapun metode yang dipergunakan adalah
deskriptif. Hasil penelitian ini adalah (1) Kegiatan utama (core business) dari usaha sapi potong pada peternak kecil
adalah penyediaan input, penggemukan, pemasaran dan pemotongan, (2) Aktor peternak penggemukan mempunyai
peran yang beragam dan masing-masing tahapan pada rantai komoditas sapi potong. Hal ini menunjukkan bahwa aktor
ini sangat dominan dan berpengaruh besar terhadap kinerja sapi potong, (3) Karakteristik penyedia input, peternak
penggemukan, pedagang dan jagal relatif sama. Yang berbeda adalah lamanya mereka menekuni usahanya dan
karakteristik organisasi usahanya.
Kata kunci: sapi potong, rantai komoditas, karakteristik |
|