dc.description |
Hantu dianggap sesuatu yang irasional sehingga dijauhi oleh masyarakat bahkan dari kajian ilmiah. Padahal dalam praktek sehari-hari, hantu dibicarakan, diperbincangkan, dan menjadi bahan kegelisahan masyarakat. Geertz melihat fenomena ini sebagai nalar awam (common sense), atau sebagai sesuatu yang menjadi pengetahuan umum tetapi tidak dikaji secara kokoh. Hantu pada awalnya menempati daerah angker, sepi, terpencil, tetapi pada saat ini lokasi hantu bertransformasi ke kota. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dipertegas bukan hantu sebagai subyek tetapi berkaitan pengetahuan, kepercayaan, pemahaman atau bahkan kesaksian seseorang terhadap hantu. Peneliti menggunakan analisis strukturalisme Levi-Strauss terhadap fenomena hantu yang dianggap
Nasrullah
24 Khazanah, Vol. 16 (1), 2018
sebagai suatu mitos, sebab hantu dapat berbuat dan menjadi apa saja. Dengan cara demikian, peneliti menemukan hal-hal rasional di balik fenomena irasional ini yakni adanya konstruksi sosial yang disebut bagaduhan, serta keberadaan hantu dalam imajinasi manusia tidak lain karena adanya nalar awam dan mitos yang terus berkembang
Kata kunci: Hantu, Rasional, Nalar Awam, Mitos. |
|