dc.description |
Isu perubahan iklim saat ini sangat erat kaitannya dengan biomassa hutan. Biomassa hutan
merupakan salah satu mata rantai yang berperan penting dalam siklus biogeokimia khususnya siklus
karbon. Dari keseluruhan karbon yang terdapat dihutan, sekitar 50 % diantaranya dikandung dalam
vegetasi hutan. Bila terjadi degreasi terhadap hutan sebagai akibat terjadinya pembalakan dan sebagainya
akan mengurangi stok karbon yang terkandung didalam hutan dan menambah jumlah karbon diatmosfer
jika vegetasi hutan terbakar. Penelitian atau pengukuran biomassa dari seluruh komponen hutan sangat
penting untuk dilakukan, hal ini sejalan dengan perkembangan isu yang terkait dengan biomassa hutan.
Dalam perkembangannya, pengukuran biomassa hutan mencakup seluruh biomassa hidup yang ada diatas
dan dibawah permukaan dari pepohonan, semak, liana,epipet, dan sebagainya ditambah dengan biomassa
dari tumbuhan mati seperti kayu dan serasah, namun dalam penelitian ini hanya terbatas pada biomassa
hidup yang ada diatas permukaan tanah sampai akarnya. Dalam kajian menghitung biomassa pada
penelitian ini menggunakan 2 cara yakni mempergunakan rumus dan cara destructive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan banyaknya biomassa dan kandungan karbon dengan menggunakan kedua metode
tersebut menunjukkan hasil yang relative tidak jauh berbeda, masing-masing adalah 13,21 ton/ha dan 6,61
ton/ha dengan cara menggunakan rumus sedangkan dengan menggunakan metode destructive sampling
13,241 ton/ha dan 6,621 ton/ha. Kemudian jumlah biomassa dan kandungan karbon pada komponen
batang dan akar relative lebih tinggi dibandingkan komponen lainnya.
Kata kunci :Biomassa,karbon,hutan rawa, galam |
|