dc.description |
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cadangan karbon pada
berbagai sistem penutupan lahan terutama pada sistem penggunaan lahan yang ada di
lokasi. Pengukuran cadangan karbon dilakukan pada setiap karakter penggunaan lahan.
Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 15 kelas penggunaan lahan. Selanjutnya,
cadangan karbon diukur pada masing-masing 15 titik penggunaan lahan tersebut, yang
meliputi hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, lahan terbuka,
pemukiman, pertambangan, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur
semak, semak belukar, semak belukar rawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
cadangan karbon pada Hutan Primer sebesar 214.234558 Mg/ha, Hutan Rawa sebesar
109.5401358 Mg/ha, Hutan Sekunder sebesar 76.398847 Mg/ha, Hutan Tanaman
sebesar 52.24720899 Mg/ha, Kebun Campuran sebesar 75.91800164 Mg/ha, Kebun
Sawit sebesar 37.09233138 Mg/ha, Permukiman sebesar 39.759732 Mg/ha, Rawa
sebesar 2.75091684 Mg/ha, Sawah sebesar 1.539459 Mg/ha, Semak Belukar sebesar
4.352907065 Mg/ha, Semak Belukar Rawa sebesar 9.147026299 Mg/ha, dan Tegalan
sebesar 1.15919241 Mg/ha. Dengan demikian, total penyimpanan karbon terbesar
terdapat pada penggunaan lahan Hutan Primer, dilanjutkan penggunaan lahan Hutan
Rawa dan Hutan Sekunder. Sementara total penyimpanan C terkecil terdapat pada
penggunaan lahan Tegalan.
Kata Kunci: Cadangan karbon, emisi karbon, biomassa, penggunaan lahan, amandit |
|