dc.description |
"ABSTRAK
Malaria merupakan salah satu penyakit di dunia termasuk Indonesia yang disebabkan oleh Plasmodium. Kasus malaria diperparah dengan timbulnya resistensi Plasmodium karena penurunan akumulasi obat pada pencernaan parasit, mutasi gen dan tingginya resistensi penggunaan antimalaria. Penemuan antimalaria baru terus diupayakan termasuk dari tumbuhan. Coptosapelta tomentosa adalah tumbuhan obat Indonesia yang digunakan secara empiris oleh masyarakat Kotabaru dalam pengobatan malaria. Penelitian ini bertujuan menentukan persentase penghambatan dan nilai IC50 polimerisasi hem setelah pemberian infusa akar C. tomentosa. Penelitian ini dilakukan dengan pemberian sampel uji pada konsentrasi infusa 17; 8,5; 4,25; 2,125; 1,0625 dan 0,53125 mg/mL. Hasil penelitian rata-rata kadar hemozoin pada konsentrasi sampel infusa masing-masing sebesar 54,67±8,76; 85,82±3,20; 97,24±7,44; 100±0; 100±0 dan 100±0 mg/mL. Rata-rata persen penghambatan pada
konsentrasi infusa secara berturut-turut adalah 63,13±5,91; 42,12±2,16; 34,42±5,02; 24,69±8,34; 13,79±5,20 dan 0±0. Nilai IC50 penghambatan polimerisasi hem infusa akar C. tomentosa adalah 9,61±0,99 mg/mL. Analisis data menggunakkan uji Independent Sample t-Test membandingkan antara IC50 infusa terhadap klorokuin difosfat didapatkan hasil p > 0,05 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna, artinya infusa akar C. tomentosa memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi hem yang sebanding terhadap klorokuin difosfat.
Kata Kunci : Coptosapelta tomentosa Valeton ex K. Heyne, IC50, Infusa, penghambatan, polimerisasi hem." |
|