dc.description |
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi, sudah barang tentu dituntut efisiensi yang tinggi pada khususnya di bidang pertanian agar mampu memiliki keunggulan pada daerah masing-masing, sehingga memperoleh hasil produksi maksimal dengan tenaga yang minim harus segera diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui penggunaan luas lahan dan status kepemilikan lahan, 2) Mengetahui besarnya produktifitas usahatani dan produktifitas tenaga kerja, dan 3) Mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan RCR. Penggunaan alat dan mesin pertanian pada proses produksi dimaksudkan adalah efisiensi, efektivitas, produktifitas, kualitas hasil dan mengurangi beban kerja petani. Penelitian dilakukan di Desa Tabing Rimbah Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode survei digunakan terhadap populasi petani pengguna mekanisasi dan non mekanisasi di 14 desa. Sampel diambil secara purposive di Desa Tabing Rimbah yang populasi petani pengguna mekanisasi dalam usahatani padi 242 petani, sedangkan petani yang tidak menggunakan mekanisasi 202 petani. Respondennya 60 orang; 33 petani pengguna mekanisasi dan 27 petani bukan pengguna mekanisasi. Petani pengguna mekanisasi dan non mekanisasi yang memiliki luas lahan 1-2 hektare adalah 60,61% dan 70,37% berturut-turut. Hal yang sama dengan status kepemilikan lahan yang berada pada kelompok pemilik penggarap masing-masing sebesar 90,91% dan 96,30%. Produktifitas usahatani padi, petani pengguna mekanisasi lebih besar dibandingkan dengan petani non mekanisasi, yaitu 3.029 kg/ha dan 2.303 kg/ha. Produktifitas tenaga kerja petani pengguna mekanisasi 67,38 kg/hko/ha, sedanhkan petani non mekanisasi 37,41 kg/hko/ha. Total biaya yang dikeluarkan petani pengguna mekanisasi dan non mekanisasi relatif tidak berbeda, yaitu Rp10.734.111/ha untuk pengguna dan Rp10.682.639/ha untuk bukan pengguna. Keuntungan usahatani yang diterima oleh petani pengguna mekanisasi lebih besar dibandingkan dengan petani non mekanisasi, yaitu Rp10.465.499/ha dan Rp5.436.804/ha berturut-turut. Nilai RCR petani pengguna mekanisasi 1,97 dan petani non mekanisasi hanya 1,53. Dalam rangka persiapan lahan padi sebaiknya petani menggunakan mekanisasi pertanian, sebab secara komparatif usahatani dengan mekanisasi relatif lebih baik dengan keuntungan dan RCR yang lebih tinggi. Pemerintah dapat segera menambah kuantitas mekanisasi pertanian.
Kata Kunci: mekanisasi, non mekanisasi, usahatani, padi, Kalimantan Selatan |
|