dc.description |
Gula merupakan produk industri prioritas nasional. Salah satu sumber gula adalah tanaman aren. Kalimantan Selatan memiliki luas pertanaman aren 1.442 Ha, hingga tahun 2013 terjadi penambahan luas tanam yang sangat signifikan dikarenakan adanya peremajaan. Luas area khusus untuk Kalimantan Selatan selama kurun waktu tiga tahun terjadi peningkatan mencapai 172,54% (dari 1.442 Ha menjadi 2.488 Ha) dengan produksi mencapai 3.205 ton. Penelitian bertujuan melakukan rekayasa pada proses produksi gula aren dan menerapkan standarisasi sehingga dihasilkan gula aren fungsional berkualitas serta memiliki nilai tambah tinggi. Metodelogi yang diterapkan dimulai dari menjaga kualitas nira pada pH optimal dan kadar brix, pemberian ekstrak bahan alam dengan fungsi ganda (anti gait dan menjadikan gula aren fungsional). Uji kualitas meliputi pH, derajat brix yang merupakan total padatan terlarut, aktivitas antioksidan dari produk, kemampuan sebagai antimikroba yang berkorelasi dengan keberadaan senyawa metilglioksal (MGO) serta nilai tambah dari produk hasil rekayasa. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan kontrol (sebelum dilakukan rekayasa proses produksi) memberikan nilai stabilitas pH yangstabil. Nilai rata-rata untuk pH 6,3 , derajat brix 15,7 , nilai IC50 sebesar 450,7 µg/mL, zona hambat dalam kapasitas sebagai antimikroba sebesar 12,88 mm dan rasio nilai tambah sebesar 19,87%. Nilai rasio ini sangat berarti karena di atas 15%. |
|