Susanto, Herdi; Ridha, M.; Huzni, Syifaul; Fonna, S.
Description:
Tsunami yang melanda Aceh pada Desember 2004 telah menyebabkan sebahagian besar wilayah pesisir Aceh termasuk wilayah Aceh Barat terendam air laut dan berdampak pada rusaknya lingkungan disekitar pesisir pantai. Kondisi ini menjadikan infrastruktur dalam
kawasan landaan tsunami menjadi lebih rentan terhadap serangan korosi. Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa wilayah Aceh merupakan daerah yang rawan gempa bumi
sehingga infrastruktur yang telah terkorosi dapat rubuh dengan tiba-tiba pada saat gempa dengan skala lebih kecil terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak tsunami 2004 terhadap korosi infrastruktur di wilayah Aceh Barat. Korosi infrastruktur difokuskan
pada korosi beton bertulang. Tiga lokasi landaan tsunami dipilih sebagai lokasi penelitian, yaitu Suak Ribee, Ujong Kalak dan Padang Seurahet. Pada setiap bangunan tersebut ditetapkan tiga kolom untuk dianalisa. Metode Half-cell Potential Technique digunakan untuk mengukur nilai potensial di permukaan beton, tingkat resiko korosi ditentukan berdasarkan standar ASTM C869, data pengukuran dipetakan dengan menggunakan software V-Isit 2.7.3. Hasil penelitian bangunan yang tidak terendam tsunami nilai potensial permukaan tertinggi -348 mV (level korosi menengah) pada kolom bagian bawah, jika kolom semakin dekat dengan permukaan tanah maka semakin negatif nilai potensial korosi. Bangunan yang terendam tsunami nilai potensial permukaan kolom akan terdistribusi merata
dan telah berada pada level korosi tinggi dengan nilai potensial tertinggi -412 mV. Bangunan yang telah terendam tsunami jika digunakan kembali, disarankan perlu dilakukan penanggulangan agar bangunan tersebut tidak terjadi kegagalan secara tiba-tiba.
Kata Kunci: Infrastruktur tsunami, korosi beton bertulang half-cell potential technique, ASTM C869, V-Isit 2.7.3, Aceh Barat