Description:
Penelitian ini bermaksud mengembangkan model pembelajaran
sekolah hijau pada mata pelajaran sains dan matematika di SD, yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan berpikir, dan keterampilan siswa, sehingga lebih bermakna. Pengembangan model pembelajaran sekolah hijau dilakukan dengan menggali konteks lokal berdasarkan lingkungan di mana sekolah tersebut berada, sebagai dasar awal menjelaskan ide dan konsep sains dan matematika. Dengan mengembangkan konteks lokal yang dekat dan telah dikenal oleh siswa pembelajaran sains dan matematika diharapkan lebih mudah dan bermakna bagi siswa, dapat mendorong proses belajar mengajar yang
interaktif, dan membantu pemahaman sains dan matematika yang lebih baik, yaitu dapat lebih tahan lama, dapat digunakan untuk meningkatkan daya nalar, dan dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui
pengembangan model perangkat pembelajaran sains dan matematika dan penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran sekolah hijau (for greening schools) untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa sekolah dasar. Model pembelajaran dalam penelitian ini mengadaptasi model Dick & Carey (1990). Subyek penelitian adalah guru SD kelas V semester 2 yang tergabung dalam gugus sekolah pada 5 daerah yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut. Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tapin. Penentuan gugus dilakukan
secara bertujuan. Penelitian tahun pertama dilaksanakan pada tahun pelajaran 2007/2008. Pengumpulan data dijelaskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Menggali konteks lokal Provinsi Kalimantan Selatan sebagai dasar pengembangan model pembelajaran dilakukan melalui survei. Kajian telaah kurikulum sains dan matematika SD dilakukan melalui seminar dan lokakarya. Kondisi awal proses pembelajaran sains dan matematika SD dilakukan melalui pengamatan pembelajaran. Deskripsi model pembelajaran sains dan matematika yang akan digunakan hingga dihasilkan draf model dilakukan melalui seminar dan lokakarya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan sumber data. menggali konteks lokal
Provinsi Kalimantan Selatan sebagai dasar pengembangan model
pembelajaran dianalisis secara naratif. Kajian telaah kurikulum sains dan matematika SD dianalisis secara deskriptif. Kondisi awal proses pembelajaran sains dan matematika SD dianalisis secara kategorikal, kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat kualitatif yakni baik (76100%),
sedang (56-75%), kurang (40-55%), dan buruk (<40%)(Arikunto, 1998:246). Deskripsi model pembelajaran sains dan
matematika yang akan digunakan hingga dihasilkan draf model
dianalisis secara naratif.
Hasil penelitian diperoleh 1) Aktivitas siswa dalam
pembelajaran di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan sudah cukup tinggi. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di lingkungan perairan juga sudah cukup tinggi. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di lingkungan perbukitan/pegunungan masih rendah. 2) Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan belum bisa melepaskan dominasinya secara penuh. Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran di lingkungan perairan sudah mulai mengurangi dominasinya. Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran di lingkungan perbukitan/pegunungan masih belum baik. 3)Hasil belajar
siswa dalam beragam lingkungan pembelajaran yang dianalisis dengan anacova menunjukkan signifikan, artinya penggunaan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 4) Hasil selama proses pembelajaran dalam beragam lingkungan pembelajaran yang dianalisis secara deskriptif sudah tergolong cukup baik. Hasil penelitian produk berupa prototype awal model pembelajaran sekolah hijau yang mencakup 3 daerah geografis, yakni daerah rawa (perairan), daerah pegunungan
(perbukitan), dan daerah peralihan, sudah dapat digunakan oleh pada ketiga lingkungan penelitian.
Kata Kunci: IPA SD, model pembelajaran, pendekatan PBM, pendekatan lingkungan,sekolah hijau