Description:
Kekayaan hortikultura di Kalimantan Selatan khususnya buah-buahan eksotik merupakan salah satu potensi yang harus dikembangkan sebagai sumber kekayaan lahan rawa yang semakin lama semakin sedikit ketersediaannya. Buah-buahan di Kalimantan pada umumnya masih merupakan buah hutan dan belum dibudidayakan dengan baik. Makin banyaknya arus buah impor, hal ini akan menjadi ancaman bagi ketahanan biodiversitas buah-buahan lokal. Buah kalangkala dan binjai dapat ditemukan di pasar lokal pada waktu tertentu. Kajian yang dilakukan meliputi analisis proksimat, kandungan asam lemak, asam amino dan uji kualitatif fitokimia pada buah kalangkala dan binjai. Komponen asam amino yang dominan pada buah kalangkala adalah asam glutamat sebesar 109,7578 μg/g, sedangkan komponen asam lemak yang paling dominan pada buah kalangkala adalah asam dokosadienoat sebesar 221,475 μg/mg sedangkan pada bji kalangkala dan biji binjai dominan asam arachidonat berturut-turut sebesar 190,700 μg/mg dan 307,784 μg/mg. Uji Kualitatif senyawa fitokimia menunjukkan bahwa pada buah kalangkala maupun biji binjai mengandung alkaloid sedangkan pada biji kalangkala mengandung alkaloid, flavonoid dan kuinon.